Sejak zaman dahulu manusia menggunakan instingnya untuk mencari dan berpindah tempat demi keberlangsungan hidupnya. Perpindahan yang dilakukan oleh manusia ini terus berlangsung hingga saat ini.
Perpindahan penduduk ini sering disebut sebagai migrasi atau mobilitas, yakni perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan tertentu.
Migrasi adalah bentuk perpindahan dengan tujuan menetap dari satu tempat ke tempat lain. Bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengartikan migrasi sebagai suatu perubahan tempat tinggal dari satu unit administrasi ke unit administrasi lainnya secara permanen.
Seseorang disebut migran jika bergerak melintasi provinsi menuju ke provinsi lain, dan lamanya tinggal di provinsi tujuan enam bulan atau lebih.
Terdapat juga beberapa teori migrasi salah satunya dari model Todaro yang menjelaskan jika migrasi berkembang akibat adanya perbedaan antara pendapat yang diharapkan dan yang terjadi di pedesaan dan perkotaan.
Dalam hal ini terdapat anggapan mendasar jika para imigran memperhatikan berbagai kesempatan kerja yang tersedia bagi mereka serta memilih salah satu yang dapat memaksimumkan manfaat yang mereka harapkan dari bermigrasi.
Dalam model Todaro dijelaskan jika model migrasi mempunyai empat pemikiran dasar, antara lain:
Teori migrasi lainnya datang dari Everett S. Lee yang menjelaskan jika volume migrasi dari suatu wilayah berkembang sesuai dengan tingkat keragaman daerah-daerah di wilayah tersebut.
Menurutnya migrasi adalah perubahan tempat tinggal secara permanen atau semi permanen. Tidak ada batasan mulai dari jarak perpindahan ataupun sifat apakah terpaksa atau sukarela.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain:
Selain faktor di atas, terdapat pula faktor Rintangan Antara yakni segala sesuatu yang cukup berpengaruh terhadap besar kecilnya arus mobilitas penduduk. Rintangan Antara berupa topografi wilayah, transportasi, ataupun ongkos pindah.
Tidak hanya itu saja, menurut Everett S. Lee arus migrasi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor:
Dalam hal ini Arthur Lewis menjelaskan tentang perekonomian menjadi dua sektor yakni sektor tradisional (pedesaan yang subsisten) yang ditandai adanya produktivitas tenaga kerja yang amat rendah, dan sektor modern (industri perkotaan) dengan tenaga kerja dari sektor subsisten berpindah secara perlahan.
Hal penting dari model ini adalah proses perpindahan tenaga kerja dan pertumbuhan tingkat pengerjaan di sektor modern (perkotaan) yang menyebabkan pertumbuhan output di sektor modern. Sedangkan kecepatan dua hal (perpindahan tenaga kerja dan pertumbuhan pengerjaan) tergantung terhadap tingkat akumulasi modal industri di sektor modern.
Meskipun model ini dianggap sederhana dan sesuai dengan pengalaman sejarah pertumbuhan ekonomi di dunia Barat, model ini memiliki tiga asumsi pokok yang sangat berbeda dengan kenyataan-kenyataan dari migrasi dan keterbelakangan yang terjadi pada negara sedang berkembang saat ini.
Menurut E. G. Ravenstein, perilaku migrasi tentang bagaimana orang cendrung memilih jarak terdekat dan menuju pusat-pusat pertumbuhan ekonomi. Dalam hal ini Ravenstein menjelaskan jika faktor jarak merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan terjadinya migrasi penduduk.
Hal tersebut juga didukung dengan adanya faktor pendorong dan penarik migrasi yang diungkapkan oleh Everett S. Lee jika volume migrasi sangat dipengaruhi oleh kondisi daerah asal dan tujuan.
Perpindahan penduduk ini selalu berkaitan dengan wilayah dan waktu keluar atau masuk. Oleh karena itu, migrasi dapat terbagi menjadi beberapa macam.
Ravenstein juga menjelaskan jika terdapat beberapa perilaku migrasi penduduk yang dikenal dengan nama Hukum Ravenstein, yakni:
Jones menjelaskan jika migrasi adalah salah satu proses modernisasi. Meningkatnya modernisasi tidak hanya menarik penduduk dari daerah lain, namun juga mempertinggi motivasi penduduk di daerah untuk melakukan migrasi.
Hal ini disebabkan semakin tingginya pendidikan, sarana transportasi, dan komunikasi.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…