Kudeta berasa dari kata “coup d’état” yaitu Bahasa Prancis yang artinya “pukulan terhadap negara”. Pertama kali digunakan di Prancis pada abad ke-17. Kudeta dijelaskan sebagai pencabutan, perpindahan atau pemindahan otoritas eksekutif dari pemerintah independen secara tiba-tiba dan tidak teratur (ilegal).
Beberapa orang menyamakan kudeta dengan revolusi. Namun, revolusi berbeda dengan kudeta. Revolusi membutuhkan sejumlah besar orang untuk membuat perubahan baik dalam aspek sosial, ekonomi, dan politik sementara kudeta dapat dilakukan oleh segelintir orang, bahkan satu orang dapat dikategorikan kudeta.
Studi literatur akademik di tahun 2003 menemukan faktor-faktor di bawah ini yang dapat menyebabkan kudeta di suatu negara, yaitu:
Ilmuwan politik Samuel P. Huntington dalam bukunya tahun 1968 Political Order in Changing Societies, ada tiga jenis kudeta yang diakui secara umum:
Secara umum, kudeta dapat berdampak ke berbagai sektor dan pada tahun 2016 terdapat studi yang mengategorikan dampak atau hasil dari kudeta menjadi 4 kemungkinan, yaitu:
Abad ke-17 merupakan Tindakan kudeta pertama kali yang bisa ditelusuri adalah saat Napoleon Bonaparte berhasil mengakhiri Revolusi Prancis menggulingkan Direktorat Prancis dan menggantinya dengan Konsulat Prancis. Dimana peristiwa tersebut terjadi pada 9 November 1799 dan dinamakan sebagai Kudeta 18 brumaire.
Sepanjang sejarah, kudeta yang berlangsung dengan kejam sepanjang sejarah yang dikutip oleh National Geographic Indonesia adalah sebagai berikut:
Kudeta di Myanmar
Peristiwa kudeta baru-baru ini yang sedang terjadi adalah kudeta di negara Myanmar yang dipelopori oleh Militer Myanmar. Kudeta berjenis kudeta sempalan karena dilakukan oleh pihak militer yang tidak puas dengan pemerintahan yang sedang berlangsung.
Pihak militer Myanmar menangkap pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi bersama sejumlah tokoh senior Partai National League for Democracy (NLD). Saat ini pemimpin tertinggi untuk sementara waktu adalah panglima militer dengan konstitusi militer Myanmar yang berlaku.
Penangkapan ini dilandasi oleh meningkatnya ketegangan antara pemerintah sipil dengan militer dalam beberapa waktu ini. Diawali dari Pemilu pada November 2020 yang merupakan pemilu demokratis untuk kedua kalinya sejak negara tersebut keluar dari pemerintahan militer pada 2011.
Pihak militer menuding adanya kecurangan yang dilakukan oleh Partai NLD pada pemungutan suara. Sehingga hasilnya melebihi dari perkiraan banyak pihak. Kemudian pada tanggal 1 Februari 2021, pihak militer menindaklanjuti masalah ini dan menangkap pemimpin partai politik karena dianggap gagal dalam mengambil tindakan.
militer ini memiliki kekuatan karena dan dapat dilakukan secara tiba-tiba karena pihak militer memiliki memegang kekuasaan dalam pemerintahan yaitu adanya alokasi 25% pada kursi legislatif yang dirancang sebuah konstitusi pada tahun 2008.
Militer memiliki kewenangan untuk mengontrol kementerian utama, seperti pertahanan dan urusan dalam negeri, serta hak veto pada masalah-masalah konstitusional.
Menurut penyelidik Hak Asasi Manusia PBB untuk Myanmar yaitu Tom Adrews mengatakan bahwa kudeta ini memberikan dampak yang sangat buruk karena saat ini dunia dan Myanmar terutama sedang mengalami pandemi Covid-19. Perekonomian berada dalam kondisi yang sulit bagi masyarakatnya. Selain itu mereka telah hidup puluhan tahun pada pemerintahan militer yang brutal.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…