Kekeringan merupakan kondisi berkurangnya cadangan air pada suatu daerah dalam jangka waktu yang lama. Bahkan beberapa tempat di dunia kekeringan telah dikategorikan sebagai bencana alam sebab memberikan dampak yang sangat besar terhadap kehidupan makhluk hidup.
Kekeringan dapat dipicu dari curah hujan yang sangat rendah dalam kurung waktu tertentu. Umumnya kekeringan terjadi saat musim kemarau atau musim panas yang berlangsung sangat lama.
Jika dibiarkan kekeringan dapat memberikan dampak yang sangat besar berupa berkurangnya ketersediaan air bersih, kelaparan, hingga timbulnya beragam jenis penyakit. Apabila terus dibiarkan bukan tidak mungkin dapat menimbulkan korban jiwa.
Ternyata di dunia terdapat beberapa negara yang sering mengalami kekeringan setiap tahunnya. Negara mana sajakah itu? Berikut daftarnya!
Bagi negara yang berada di benua Afrika ini, air merupakan suatu hal yang sangat langka dan berharga. Hal ini disebabkan karena Djibouti tidak memiliki sumber air tanah permukaan permanen seperti sungai atau danau air tawar.
Negara ini sangat mengandalkan sumber air bawah tanah yang tentu saja berasal dari proses infiltrasi air hujan. Namun beberapa tahun belakangan curah hujan tidak turun di negara ini sehingga menimbulkan masalah baru berupa kekeringan.
Tingkat curah hujan yang turun hanya sekitar setengah dari jumlah rata-rata normal. Hal ini juga berdampak terhadap ketersediaan air bawah tanah yang terus mengalami penurunan.
Dampak kekeringan juga menyebabkan banyak penduduk Djibouti khususnya yang tinggal di pedesaan kehilangan mata pencaharian salah satunya adalah pengembala ternak. Sehingga tidak sedikit penduduk yang memutuskan pergi ke kota-kota besar untuk mencari perlindungan dan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Kekeringan yang terjadi di negara Ethiopia menyebabkan sekitar lebih dari 7 juta orang terancam kelaparan. Kekeringan yang melanda Ethiopia hampir merata di setiap wilayah.
Tidak heran jika banyak tanaman pangan yang tidak dapat dipanen ketika sedang musim kemarau kering. Diketahui jika negara Ethiopia merupakan salah satu negara di Afrika yang rawan akan bencana kekeringan karena intensitas curah hujan yang rendah.
Untuk mengatasi masalah kelaparan akibat kekeringan ini, banyak warga Ethiopia meminta bantuan makanan ke berbagai pihak. Hal tersebut terpaksa dilakukan karena negara tidak mampu memberi makan penduduknya sendiri akibat curah hujan yang rendah.
Kekeringan yang melanda Kenya mengakibatan berkurangnya makanan dan sumber air yang dikonsumsi tidak hanya manusia namun juga hewan ternak. Menurut pemerintah setempat, kekeringan di Kenya lebih berbahaya dibandingan dengan pandemi Covid-19.
Kekeringan di Kenya disebabkan adanya perubahan iklim yang cukup ekstem. Beberapa kawasan yang dahulu menjadi tempat ternak-ternak mencari pangan, kini telah berubah menjadi kering.
Curah hujan yang rendah mengakibatkan padang rumput kering dan tidak sedikit ternak yang mati akibat kehausan ataupun kelaparan. Bahan pangan yang tersedia juga sangat mahal harganya, bahkan meningkat lebih dari 80 persen.
Sebelumnya pada tahun 2016, negara ini pernah mengamali kekeringan parah akibat El-Nino yang menyebabkan permukaan air laut di Samudera Pasifik yang menghangat, gagal panen sehingga harga pangan semakin tinggi.
Setiap tahun kekeringan selalu terjadi di negara Somalia. Banyak masyarakat Somalia kesulitan untuk memperoleh air bersih. Jikapun ada harganya sangat mahal dan hanya dapat ditemukan di kota-kota besar saja.
Kekeringan yang melanda Somalia berdampak pada meningkatnya kasus kelaparan yang menjadi sebuah masalah kemanusiaan berskala besar. Banyak lahan pertanian yang tidak dapat ditanami oleh tanaman pangan karena tidak adanya air sehingga banyak warga Somalia kelaparan.
Tidak berhenti sampai di situ saja, munculnya beragam jenis penyakit seperti diare, kolera, dan malnutrisi akut menjadi masalah yang harus dihadapi oleh masyarakat Somalia.
Texas adalah sebuah negara bagian di Amerika Serikat yang cukup sering mengalami bencana kekeringan. Bahkan kekeringan di Texas telah berlangsung sangat lama sejak tahun 1950-an.
Kekeringan yang terjadi pada tahun 2011 membuat para peternak sapi melakukan lelang terhadap sapi-sapinya. Tidak tanggung-tanggung para peternak menjual separuh dari sapi-sapi yang mereka miliki.
Hal ini disebabkan banyak rumput yang mengering serta harga jerami yang mengalami kenaikkan hinga lima kali lipat.
Bahkan pada tahun 2012 dianggap sebagai kekeringan terparah sepanjang sejarah Texas. Tercatat ada sekitar 5,6 juta pohon mati akibat kekeringan yang mengakibatkan sebanyak 10 persen hutan kota musnah.
Kekeringan juga menyebabkan kebakaran di beberapa tempat. Tidak hanya itu, produksi ternak dan hasil pertanian juga mengalami hambatan. Secara keseluruhan kekeringan menyebabkan kerugian negara hingga lebih dari 5 miliar dolar AS.
Menurut para ahli cuaca Texas, kekeringan ini dapat berlangsung hingga satu dasawarsa bahkan lebih. Jika terus begitu, bukan tidak mungkin negara akan terus mengalami kerugian setiap tahun.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…