PatahanĀ (baca: jenis patahan) merupakan bentuk aktivitas geologi yang terjadi di Bumi (baca: inti Bumi). Penjelasan mengenai patahan sendiri merupakan perubahan bentuk permukaan Bumi yang diakibatkan oleh adanya tenaga endogen yang cepat, sehingga permukaan Bumi tidak sempat melipat. Patahan ini terdiri dari tiga macam, yakni patahan vertikal, horizontal, Block Mountain dan Oblique.
Pada kesempatan kali ini kita akan membicarakan mengenai salah satu bentuk dari patahan vertikal. Patahan Vertikal sendiri merupakan patahan yang terjadi akibat tenaga endogen hingga menyebabkan sesar bergerak naik dan turun. Bentuka patahan vertikal ini dibagi menjadi empat macam, yakni horst, graben, fault scrap, dan pegunungan patahan. Dan bentuk patahan vertikal yang akan kita bahas kali ini patahan graben. Penasaran dengan apa itu graben? Yuk kita simak penjelasannya di bawah ini.
Patahan Graben
Patahan graben merupakan jenis patahan yang terdapat di Bumi (baca: Bumi datar atau bulat). Graben sendiri dikenal juga dengan nama slenk. Graben atau slenk ini merupakan hasil dari patahan pada kulit Bumi (baca: kerak Bumi) yang mengalami depresi dan juga terletak pada dua bagian yang lebih tinggi. Nah, bagian yang lebih tinggi ini disebut dengan horst.
Untuk lebih jelasnya, graben merupakan dataran yang mengalami penurunan akibat adanya tarikan tenaga endogen. Penurunan ini terjadi dengan cepat. Graben ini terjadi akibat gerakan tektogenesa yang memusat dan juga menarik patahan atau sesar ke arah bawah melalui dua titik.
Ciri- ciri Graben
Sebagai salah satu bentuk patahan yang ada di dalam Bumi, graben memiliki ciri khusus yang berbeda dengan patahan- patahan lainnya. Ciri- ciri yang dimiliki oleh graben tentu tidak dimiliki oleh patahan yang lainnya. Untuk mengetahui mengenai graben, maka kita perlu mengenal ciri- cirinya terlebih dahulu. Beberapa ciri dari patahan graben adalah sebagai berikut:
Graben merupakan jenis patahan yang letaknya lebih rendah dibandingkan dengan yang ada di kanan dan kirinya. Apabila diperhatikan maka graben ini seperti lembah yang diapit oleh kedua pegunungan. Oleh karena itulah di sebelah kanan dan juga kiri graben ini terdapat patahan.
Graben merupakan patahan yang lebih rendah daripada daerah yang ada di kanan kirinya, oleh karena itulah graben terlihan seperti lembah. Sementara itu bagian yang lebih tinggi (baca: pengertian dataran tinggi) di bagian kanan dan kiri disebut dengan horst.
Salah satu ciri yang dimiliki oleh graben adalah bentuk yang seperti kerucut namun tidak runcing. Graben memiliki bentuk dasar yang lebih lebar daripada di bagian atas. Apabila dilihat secara keseluruhan, bentuk graben ini seperti lembah yang bagian atasnya sempit dan bagian dasarnya luas.
Graben merupakan bentuk permukaan Bumi yang terlihat lebih cekung daripada di daerah kanan kirinya. Bentukan ini juga bisa kita lihat dari permukaan Bumi. Oleh karena berbentuk seperti cekungan maka graben ini suatu saat bisa terisi air ketika hujan (baca: proses terjadinya hujan) turun. Apabila graben terisi oleh air (baca: jenis air) maka graben ini dapat berubah menjadi danau.
Nah, itulah beberapa ciri yang dimiliiki oleh graben sebagai salah satu bentuk permukaan Bumi yang terbentuk akibat adanya aktivitas- aktivitas lempeng yang ada di dalam Bumi. Graben ini terdapat di berbagai wilayah yang ada di dunia.
Contoh Graben
Graben merupakan salah satu bentuk muka bumi yang diakibatkan oleh adanya aktivitas- aktivitas tektonik oleh lempeng yang ada di dalam Bumi. Bentuk graben yang menyerupai lembah ini dapat kita lihat dari permukaan Bumi. Keberadaan graben juga tersebar di berbagai penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Contoh graben antara lain adalah:
Contoh dari bentukan graben yang pertama adalah danau Toba. Siapa yang tidak mengenal Danau Toba? Danau Toba (baca: danau terluas di Indonesia) merupakan danau yang sangat terkenal yang ada di wilayah Sumatera Utara. Dan ternyara danau ini terbentuk karena adanya graben yang menjadi cikal bakan keberadaan danau ini. Air yang mengisi graben ini menjadikan tempat ini sebagai danau yang sangat luas. Apabila kita melihat luasnya danau ini maka kita mengetahui bahwa graben ini sangat luas.
Contoh bentukan graben di Indonesia lainnya adalah danau Tempe. Danau Tempe terletak di Pulau Sulawesi. Danau ini juga bermula dari graben yang kemudian diisi oleh air secara alami.
Itulah beberapa contoh dari graben yang ada di Indonesia. Selain kedua contoh di atas, pasti masih banyak lagi graben- graben lainnya di wilayah Indonesia, bahkan di dunia. Itulah beberapa penjelasan mengenai graben sebagai salah satu bentukan aktivitas geologi yang ada di Bumi. Semoga artikel ini benrmanfaat untuk kita semua.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…