Meteorologi

Hujan Meteor Quadrantid : Waktu Terjadi – Durasi – Fenomena

Hujan meteor Quadrantids adalah hujan meteor yang terjadi pada akhir bulan Desember hingga awal bulan Januari. Puncaknya biasa terjadi sekitar tanggal 3-4 Januari. Bagi belahan Bumi utara, fenomena hujan meteor Quadrantids ini menjadi hadiah tahun baru yang indah dari langit. Karena kemunculannya di awal tahun baru itulah para penduduk Bumi di belahan utara (misalnya Kanada, Finlandia, Swedia, dan Norwegia) mendapatkan tantangan tersendiri bila ingin menyaksikannya secara langsung, sehubungan dengan musim dingin yang sedang berlangsung saat itu. Tentu saja, para penduduk di belahan Bumi bagian selatan nyaris tidak mungkin dapat menyaksikan fenomena indah ini.

Durasi hujan meteor ini tidak sesering hujan meteor yang terjadi di bulan lainnya seperti Geminid dan Perseid. Durasinya juga lebih sebentar dimana hanya berlangsung satu jam saja (antara jam 2 hingga jam 7 pagi), sementara yang terjadi di bulan lainnya bisa berlangsung sampai berhari-hari.

Alasan singkatnya durasi Quadrantid adalah karena Bumi melewati arus meteor pada sudut yang tegak lurus. Menurut NASA, pada puncaknya, sekitar 50-120 meteor Quadrantids akan terlihat melintas dalam satu jam. Walau lebih singkat dan lebih jarang dibandingkan fenomena hujan meteor yang terjadi di bulan lainnya, namun pendaran Quadrantid tampak lebih menyala. Kemunculannya sering ditandai oleh bola api besar yang terlihat lebih berwarna, lebih terang daripada hujan meteor lainnya.

Namanya berasal dari Quadrans Muralis, konstelasi bintang yang tidak lagi ada. Memang, kebanyakan meteor dinamai berdasarkan konstelasi bintang tempat dimana mereka berpendar. Nama ini diciptakan tahun 1795 oleh seorang astronom Prancis bernama Jerome Lalande. Konstelasi ini sekarang sudah tidak ada lagi, namun telah menjadi bagian dari konstelasi Bootes. Letak persisnya adalah di antara konstelasi Bootes sang penggembala dan Draco sang naga, tidak jauh dari konstelasi Big Dipper. Bintang terdekat dari titik pendaran hujan meteor ini adalah Nekkar. Titik koordinatnya juga bisa ditentukan dari Asensio rekta (230.2) dan Deklinasi (49.5).

Asal muasal Quadrantid oleh astronom Peter Jenniskens diyakini berasal dari asteroid 2003 EH1, atau terkadang disebut “komet batu” oleh para astronom. Dia menemukan bahwa orbit asteroid ini berdiameter 1,2 mil, atau sekitar 2 km. Beberapa astronom percaya bahwa asteroid tersebut ada kaitannya dengan komet C / 1490 Y1, yang sempat menghilang ketika diteliti oleh para astronom dari Tiongkok, Jepang dan Korea sekitar 500 tahun yang lalu, persisnya tahun 1490.

Untuk memahami sejarah dari nama Quadrantids, kita harus menilik kembali kepada pengamatan paling awal dari hujan meteor ini.

  • Pada awal Januari 1825, Antonio Brucalassi di Italia melaporkan bahwa di atmosfir sedang dilintasi oleh beragam sosok bercahaya yang disebut bintang jatuh. Tampaknya bintang-bintang jatuh ini berpendar dari Quadrans Muralis.
  • Pada tahun 1839, Adolphe Quetelet dari Penelitian Brussels di Belgia dan Edward C. Herrick di Connecticut membuat kesimpulan bahwa Meteor Quadrantids perupakan hujan meteor yang terjadi setahun sekali.
  • Namun di tahun 1922, IAU (International Astronomical Union) alias Persatuan Astronomi Internasional memdaftarkan 88 konstelasi modern. Daftar ini disetujui pada bulan Mei 1922. Quadran Muralis tidak termasuk dalam daftar tersebut.

Hujan Meteor Quadrantids jarang dipelajari secara langsung oleh para pengamat. Selain karena letaknya terlalu jauh di utara untuk bisa diamati oleh orang-orang yang tinggal di belahan Bumi selatan, udara yang dingin di utara juga menjadi hambatan. Faktor lainnya adalah karena rasio jatuh yang relatif singkat, mengakibatkan para pengamat sering melewatkan momen tersebut.

Pengaruh Jupiter Terhadap Quadrantid

Planet Jupiter memiliki dampak penting dalam riwayat panjang perkembangan arus meteor ini. Indikasinya pertama datang di tahun 1918 ketika W.F. Denning dan Nona Fiammetta Wilson dari Inggris mencatat keterkejutan mereka saat menemukan pendaran utama dari hujan meteor ini terjadi pergeseran sekitar delapan derajat di udara dari pendaran “normal”. Mereka mengatakan bahwa ada sedikit lebih banyak pendaran di utara yang terjadi pada bulan Januari tahun 1916 dan 1917, “namun data pada saat itu dianggap tidak mencukupi”. Kemudian tahun 1918 muncul konfirmasi lepas yang menyatakan mengenai pendaran tersebut datang dari beberapa pengamat lain di Inggris dan tercatat bahwa ada hujan meteor kecil yang memang terlihat. Jenis perubahan ini menunjukkan adanya sedikit pengaruh yang disebabkan oleh Jupiter.

Efek jangka panjang dari Jupiter terhadap arus Quadrantid pertama kali diselidiki oleh S.E. Hamid dan M.N. Youssef pada tahun 1963. Mereka mengamati orbit dari enam meteor Quadrantid yang terfoto di tahun 1954 dan menerapkan pertubasi dari Jupiter selama 5.000 tahun yang lalu. Sementara orbit Quadrantid melintas sekitar 92 juta mil dari matahari sekarang, mereka mencatat bahwa orbit tersebut sudah mengalami perubahan signifikan sejak 1.500 tahun yang lalu, ketika orbit melintas sekitar 10 juta mil dari matahari. Yang menarik, sekitar 4.000 tahun lalu, orbitnya masih mirip dengan orbit saat ini. Para penulis berspekulasi bahwa arus induk dari komet tersebut sudah tertangkap oleh Jupiter 4.000 tahun lalu.

Menariknya, Hamid dan F.L. Whipple mencatat kemudian di tahun 1963 bahwa orbit Quadrantid sangat mirip dengan orbit Delta Aquarids sekitar 1.300-1.400 tahun lalu. Mereka menambahkan “karakteristik fisik dari meteoroid dengan dua arus yang tampaknya mirip, dinilai dari kurva mereka yang lemah.” Selama tahun 1979, Iwan P. Williams, Carl D. Murray dan David W. Huges mengkaji kebenaran dari penelitian Hamid dan Youssef. Mereka mencatat bahwa Jupiter bisa jadi mengubah orbit meteor tersebut sehingga tidak lagi bersinanggungan dengan orbit Bumi. Mereka memprediksi bahwa Quadrantid tidak lagi bisa terlihat di tahun 2400.

Foto-Foto Fenomena Hujan Meteor Quadrantid

Foto ini diambil oleh seorang Astrophotographer Jeff Berkes pada tanggal 4 Januari 2012 berlokasi di Florida Keys.

Foto di bawah ini diambil oleh NASA pada tahun 2010, menggambarkan penampakan Quadrantid yang sangat langka.

Ini adalah foto amatir yang sangat indah, ditangkap oleh Brian Emfinger pada tanggal 2 Januari 2012 di Ozark, Arkansas. Melihat dari cahayanya, dia merasa bahwa meteor yang difotonya ini adalah Quadrantid, walau dia tidak terlalu merasa yakin dengan itu.

Seorang Astrophotografer bernama Jonathan Simons mengambil foto Quadrantid ini di Hudson, New York, pada tanggal 4 Januari 2012, pukul 4:30 dini hari waktu lokal.

Demikian penjelasan mengenai hujan meteor Quandrantid. Semoga bermanfaat.

Recent Posts

5 Letusan Gunung Berapi Paling Dahsyat Di Indonesia

Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…

3 years ago

6 Letusan Gunung Berapi Paling Dahsyat Di Dunia

Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami  erupsi atau letusan. Setiap…

3 years ago

4 Gunung Indonesia Yang Bersalju

Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…

3 years ago

5 Gunung Yang Ada Di Tengah Laut

Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…

3 years ago

9 Gunung Paling Angker di Indonesia

Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…

3 years ago

Kenapa Warna Air Danau Kelimutu Berubah-Ubah?

Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…

3 years ago