Danau Oligotropik adalah sebuah danau yang mempunyai kedalaman yang cukup panjang dari permukaannya dan sangat minim dengan ketersediaan makanan serta nutrisi didalamnya, ini disebabkan segala fitoplankton diwilayah tersebut tidak mengalami perkembangbiakan karena hidupnya tidak dibantu oleh para hewan dan tumbuhan yang menungkinkan adanya mata rantai makanan yang aktif.
Tingkat suhu air pada danau
- Epilimnion yaitu suhu yang ada pada permukaan air yang terasa panas, memuai dan membentuk molekul air yang padat
- Metalimnion yaitu suhu yang ada pada tengah tengah air danau biasanya terasa hangat yang biasa disebut termoklin
- Hypolimnion yaitu suhu yang ada dibawah atau dasar danau yang tersa dingin atau sejuk. Area ini sangat minim terpapar oleh sinaer matahari karena sebelum sampai pada dasar danau cahaya terlebih dahulu mendapat halangan dari suhu air yang ada ditengah (metalimnion)
Berikut adalah beberapa ciri ciri oligotropik :
- Mempunyai ketersediaan oksigen yang memadai dan tidak pernah habis dari permukaan airnya hingga dasar danau.
- Kondisi airnya sangat bening dan jernih sehingga apa yang ada didalamnya cenderung dapat dilihat dari samping dan atas air.
- Didiami hanya oleh beberapa organisme yang tidak saling berhubungan untuk bersosialisasi menjadi rantai makanan.
- Warna air nampak biru dan terkadang kehijauan dan dapat menyerap sinar matahari hingga dasar danau. Jika dilihat dari kejauhan jika sedang terpapar sinar matahari hamparan dipermukaan airnya lebih sering terlihat berkilauan.
- Tidak ada kehidupan ganggang dan bloom algae biru atau aktifitas pembusukan tanaman yang nantinya akan menghasilkan tunas tunas baru sehingga tidak heran jika warna air tidak pernah berwarna terlihat keruh.
- Endapan materi dan partikel organik yang mengandung zat nitrogen dan mineral fosfor tidak ada, ini diakibatkan tidak adanya faktor udara, angin , kelembaban suhu, perubahan iklim, hewan dan manusia yang sengaja atau tidak sengaja mengakibatkan adanya pertumbuhan dan penguraian dari proses bakteri dari tanaman yang membusuk hingga memunculkan aktifitas rantai makanan didalamnya.
- Kondisi Hypolimnion lebih banyak dan penuh daripada kondisi epilimnion, sehingga suhu pada danau oligotropik lebih berkarakter dingin dan lebih jernih kepermukaan.
- Airnya tidak berbau dan tidak berasa asin, manis ataupun asam, karena didalamnya tidak mengandung unsur logam apapun.
- Tumbuhan yang ada didalamnya tidak ada peningkatan jumlah dan jenis karena jenis tunas tumbuhan baru tidak pernah terjadi, waaupun produksi sinar matahari sangat memungkinkan untuk terjadinya fotosintesa secara besar besaran.
- Jenis hewan apapun walaupun burung sekalipun tidak akan bisa beradaptasi pada danau jenis oligotropika karena didalamnya tidak terjadi sebuah ekosistem yang sempurna sehingga hewan tersebut tidak akan menemukan mata rantai makanan yang memadai, sehingga burung tidak akan menemukan makanan yang dia cari.
- Tidak adanya kawanan burung , kelelawar , ikan ikan besar bergigi tajam atau binatang amfibi besar seperti buaya yang memilih danau jenis Oligotropik sebagai wilayah untuk menetap.
- Air danau bersifat lebih tenang dan tidak bergelombang karena suhu yang ada didalmnya selalu stabil dan memiliki kandungan oksigen yang memadai .
- Tidak memiliki clorofil daun yang banyak di dasar danau karena minimnya tumbuhan hijau yang bisa hidup menjalar, bergerombol dan tumbuh rindang.
- Danau oligotropik tidak memiliki jenis cacing dalam jumlah yang banyak , sehingga tidak terjadi penggemburan taanah yang memungkinkan tumbuhnya tanaman baru .
- Danau oligotropik memiliki berbagai macam jenis bebatuan kecil yang berbeda bentuk dan warna hingga dapat dilihat dengan mata langsung.
- Suasana disekitar danau oligotropik terasa lebih segar dan cenderung bau tanah dan tanaman dapat dirasakan lewat indera penciuman, hal ini disebabkan adanya pasokan oksigen yang banyak dan masih murni disekitar danau , karena danau belum tercemari oleh berbagai limbah yang mengandung materi organik yang mengandung nitogen dan fosfor seperti karena penumpukan sampah yang dibuang oleh manusia ditempat tersebut.
Pendukung lain Danau Oligotropik :
- Danau tersebut tanpa sengaja terjadi adanya partikel asing bernyawa (hewan) dan materi organik yang memasuki danau lalu membentuk endapan dan mengalami proses pembusukan alami contohnya terjadi pencemaran dari tumpukan sampah kota yang mengandung nitrogen dan mineral fosfor serta pupuk buatan manusia yang terbuang dan terbawa lewat angin maka kondisi itu memicu aktifitas pertumbuhan ganggang , tumbuhan lain serta hewan hewan lain.
- Keadaan Danau ologotropik dapat berubah dalam sekejab menjadi danau Eutropik jika danau tersebut berair keruh, berwarna kecokelatan dan akan mengalami pertumbuhan tanaman yang hidup melekat pada dinding tanah dan bebatuan.
- Jika banyak hewan atau tumbuhan yang menghuni sebuah danau yang berjenis oligotropik maka Kondisi ini dapat mempengaruhi kondisi oksigen menjadi tidak memiliki kualitas baik lagi walaupun didalamnya memiliki ketersediaan makanan dan nutrisi yang tidak akan pernah habis.
- Jika danau oligotropik sering dikunjungi banyak wisatawan atau orang orang yang mempunyai hobi berpetualang, maka lambat laun akan banyak materi organik yang menagndung nitrogen dan fosfor yang terbawa angin lalu hinggap pada permukaan air atau tepi danau yang nantinya akan mengalami proses penguraian menjadi tumbuhan baru atau karena terbentuknya bakteri yang nantinya akan menjadi pengurai yang rajin mengubah pembusukan menjadi tanaman baru.
- Jika terjadi bencana yang dihasilkan oleh alam berupa erosi tanah, badai, angin puting beliung, gempa bumi, banjir atau kebakaran hutan (tumbuhan) yang ada disekitar danau.
- jika Aktifitas perkembangbiakan atau produksi detritus setiap hari terjadi didanau oligotropik justru akan mengurangi kadar oksigen didalamnya. Jika danau tersebut didominasi dengan aktifitas fitoplankton maka akan memicu munculnya tunas tunas dari tumbuhan lain yang akan tumbuh dan memenuhi danau. Kondisi Eutrofikasi ini dapat menyebabkan tumbuhan air seperti eceng gondok dan teratai hidup subur dan akar akarnya mampu menghisap oksigen didalamnya sehingga air menjadi minim dengan ketersediaan oksigen.
- Jika Ada kegiatan penghijauan yang sedang terjadi yang dilakukan oleh manusia untuk pencegahan erosi dan penyebab pemanasan global yang tanpa sengaja materi pupuk terbawa angin dan udara lalu memasuki air danau atau melekat pada tepi danau yang nantinya akan terproses lewat sinar matahari kemudian dapat mempercepat pertumbuhan tunas tumbuhan yang ada disekitar jatuhnya pupuk tersebut.