Pelapukan kimia merupakan salah satu jenis pelapukan yang menyerang batuan, kayu maupun benda- benda lain yang mudah melapuk. Pelapukan kimia terjadi karena beberapa hal seperti perubahan pada struktur dalam batuan maupun benda lainnya yang telah berubah dari keadaan awalnya, sehingga pada akhirnya akan menyebabkan kehancuran dari benda itu sendiri. Pelapukan kimia terjadi dalam jangka waktu yang lama (bertahun- tahun) sampai akhirnya batuan sudah tidak seperti batuan lagi dan berubah bentuk menjadi yang lainnya.
Contoh Pelapukan Kimia
Pelapukan batuan baik secara fisika, kimia dan juga biologi sebenarnya banyak terjadi di sekitar kita. Kita bisa menemukan banyak pelapukan di sekitar kita dan mengidentifikasikan jenis pelapukan tersebut berdasarkan penyebab pelapukannya. Adapun pelapukan fisika adalah pelapukan yang terjadi karena hal- hal yang ada di alam ini, seperti keadaan suhu yang ekstrim, uap air, tekanan udara, tekanan batuan lain, maupun kristalisasi garam dan lain sebagainya. Sementara pelapukan biologi adalah pelapukan yang terjadi akibat adanya aktivitas- aktivitas makhluk hidup baik makhluk hidup yang berupa tumbuhan maupun binatang. Dan untuk pelapukan kimia sendiri memang lebih jarang kita temukan daripada dua pelapukan lainnya, namun bukan berarti pelapukan kimia ini tidak terjadi di Bumi. adapun beberapa contoh dari pelapukan kimia antara lain sebagai berikut:
Contoh pelapukan kimia yang pertama adalah reaksi yang terjadi antara batuan kapur dengan air. Batu kapur lebih familiar kita kenal dengan istilah gamping. Sifat batu ini cenderung lebih lunak daripada jenis batu lainnya. Batu kapur apabila terkena air maka akan menghancur dengan sendirinya. Struktur yang dimiliki oleh batu kapur ini lunak, terlebih apabila terkena air. Batu kapur pada akhirnya akan melarut, tidak menggumpal dan zat- zat yang terkadung dalam batu kapur tersebut akan bercampur dengan air yang mengakibatkan air menjadi keruh berwarna putih dan tidak jernih lagi.
Sebelumnya kita telah mempelajari mengenai pelapukan fisika. Di dalam pelapukan fisika dicontohkan bahwa batu akan melapuk apabila terkena oleh kristalisasi garam oleh air laut. Nah, dalam pelapukan kimia pun juga demikian. Apabila di pelapukan fisika, batu akan hancur akibat dari tekanan garam yang membentuk, maka di pelapukan kimia disebabkan oleh kandungan yang dimiliki oleh garam tersebut yang masuk ke dalam batuan. Batuan yang terkena zat- zat dari garam laut bisa saja tidak kuat dan mengalami kehancuran sedikit demi sedikit. Kehancuran batuan sedikit- demi sedikit inilah yang pada akhirnya menyebabkan batu menjadi lapuk seutuhnya dan tidak berbentuk seperti batuan lagi.
Contoh pelapukan kimia yang selanjutnya adalah dekomposisi yang terjadi pada beberapa jenis batuan, yaitu batu gamping, batu granit mapun batu gabro. Ketiga jenis batuan tersebut bisa mengalami proses penghancuran atau penguraian atau yang disebut dengan dekomposisi. Dekomposisi yang terjadi dikearenakan berbagai faktor. Nah dekomposisi dari batu gamping atau kapur, batu granit maupun batu gabro ini terjadi karena kandungan yang dimiliki oleh batuan tersebut. Batu – batu ini memiliki tahapan atau siklusnya sendiri sehingga suatu saat akan mengalami dekomposisi atau penguraian.
Mineral- mineral yang tekandung di dalam tanah juga banyak terdapat di air-air tanah. Maka dari itulah masyarakat sering menyebut air putih sebagai air mineral. Terkadang bukan hanya air saja, bahkan batuan pun juga kaya akan mineral. Nah salah satu contoh dari pelapukan fisika adalah adanya mineral yang menyerap air yang kemudian akan menyebabkan batuan menjadi melapuk atau hancur. Hal ini terjadi karena kandungan air pada batuan yang terlalu banyak sehingga batuan terus menerus terlihat basah dan juga lembab. Batuan yang melapuk karena mineral ini juag terjadi dalam jangka waktu yang lama.
Contoh dari pelapukan kimia yang selanjutnya adakah melapuknya batuan karena kehilangan lapisan silikat. Beberapa jenis batuan memiliki silikatnya masing- masing. Biasanya silikat adalah lapisan yang menaungi batuan dan berada di luar batuan tersebut. Hilangnya lapisan silikat di batuan tentu karena dipengaruhi oleh berbagai hal. Salah satu fungsi dari lapisan silikat adalah untuk melindungi batuan. Dengan demikian suatu jenis batuan yang kehilangan lapisan silikatnya berarti kehilangan pula yang memperkuat batuan tersebut. Dengan demikian pelapukan terjadi karena batuan yang mudah hancur.
Nah itulah beberapa contoh dari jenis pelapukan kimia. Pelapukan kimia terjadi karena adanya perubahan struktur yang dimiliki oleh batuan tersebut. Semoga artikel yang kami sampaikan bermanfaat untuk kita semua.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…