Piroklastik merupakan kata yang diambil dalam bahasa Yunani, dimana pyro berarti api dan klastos berarti pecah. Tekstur dari batuan tersebut yaitu memiliki ciri terdapat butiran fenokris dan memiliki massa dasar seperti batuan porfiritik. Struktur dari fragmennya bengkok dan terdeformasi, tekstur ini terjadi karena erupsi dari ledakan material yang berukuran debu yang dihembuskan ke udara.
Jadi, batuan piroklastik adalah batuan yang dihasilkan dari proses litifikasi bahan-bahan yang dihembuskan dari pusat vulkanik selama masa erupsi yang memiliki sifat eksplosif. Dimana nantinya bahan-bahan tersebut akan jatuh ke permukaan bumi yang kemudian akan mengalami litifikasi baik itu sebelum di transport maupun hasil dari reworking. Menurut Williams, Turner dan Guillbert pada tahun 1954, batuan ini merupakan batuan yang tersusun atas fragmen-fragmen hasil dari erupsi vulkanik. ( baca : Erupsi Eksplosif dan Efusif )
Tekstur dan struktur suatu batuan adalah bagian terpenting untuk mengetahui karakteristik dari suatu batuan. Setiap batuan memiliki tekstur dan struktur tersendiri, seperti halnya batuan sedimen kimiawi. Berikut adalah penjelasan tentang tekstur dan struktur dari batuan sedimen kimiawi.
Tekstur
Tekstur dari batuan piroklastik adalah suatu parameter yang digunakan untuk mendeskripsikan apakah batuan tersebut merupakan batuan piroklastik atau tidak, berikut adalah hal-hal yang perlu diketahui tentang tekstur umum dari batuan piroklastik:
Selain tekstur umum yang terdapat pada batuan piroklastik, ada juga tektur lain yang terdapat pada tufa yang diantaranya adalah:
Weldered Tufa – Weldered tufa merupakan tufa yang identik memiliki aliran yang sama dengan aliran lavanya, hal ini disebabkan karena fusi yang berjalan ke seluruh bagian pada tufa pada saat proses pengendapan.
Sindered Tufa – Sindered tufa terbentuk karena adanya percampuran dari bahan-bahan tufa panas yang berasal dari aliran lava pada saat proses pengendapan.
Pumiceous (Pumisan) – Pumiceous adalah jenis tufa yang memiliki pori-pori vesikuler yang bersifat halus dengan permeabilitak yang buruk.
Artikel terkait : Jenis Jenis Batuan Penyusun Lapisan Bumi
Struktur
Struktur dari batuan piroklastik memiliki butiran yang kasar maupun halus, dimana struktur tersebut sering kali terdapat pada batuan sedimen seperti halnya perlapisan. Batuan piroklastik yang berbutir halus terkadang memperlihatkan tekstur yang hampir pada batuan beku lelehan. Butiran halus yang terdapat pada batuan piroklastik sering disebut sebagai tufa, dimana struktur tufa ini akan mempengaruhi penamaan dari batuan piroklastik yang kemudian terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
Artikel terkait : Proses Terjadinya Siklus Batuan
Endapan piroklastik bermula dari adanya jatuhan ketika gunung berapi meletus yang kemudian pengendapan yang terjadi memiliki ukuran yang tebal. Adapun pembagian endapan piroklastik terbagi atas 3 macam, yaitu:
Artikel terkait : Batuan Endapan
Mekanisme Pengendapan
Proses bentukan batuan piroklastik berawal dari letusan gunung berapi yang mengeluarkan magma dari perut bumi yang disebabkan karena tenaga yang sangat besar, yaitu tenaga endogen ( baca : Tenaga Endogen dan Eksogen ). Mekanisme pengendapan batuan tersebut terbagi atas 3 macam, yaitu:
Mineral Penyusun
Mineral penyusun batuan piroklastik hampir sama dengan mineral pembentuk batuan beku. Hal ini disebabkan karena zat yang terkandung dalam mineral penyusunnya sama, yaitu tersusun dari magma ( baca : Proses Terjadinya Magma). Untuk membedakannya maka dapat dilihat dari bentuk butirannya, pada batuan beku butirannya merupakan campuran dari beberapa butir sedangkan pada batuan piroklastik butirannya merupakan gabungan dari butiran. Mineral penyusun batuan piroklastik terbagi atas 3 macam, yaitu :
Mineral Sialis – Mineral sialis merupakan mineral yang terdiri atas mineral kuarsa, mineral feldspar dan mineral felspatoid.
Mineral Femis – Mineral jenis ini sangat kaya akan kandungan besi magnesiumnya, yang terdiri atas olivin, melilit dan piroskin.
Mineral Tambahan – Mineral tambahan ini terdiri atas biotit, amfibol dan hipersten.
Artikel terkait : Perbedaan Intrusi dan Ekstrusi Magma
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…