Hampir sebagian besar masyarakat Asia mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok. Tidak heran jika peningkatan teknologi di bidang pertanian terus dikembangkan guna meningkatkan kualitas serta produksi beras setiap tahunnya. Hal ini sangat penting dilakukan mengingat pertambahan jumlah penduduk setiap negara tidak dapat dihindari setiap tahun. Salah satu kawasan di Asia yang hampir semua daratannya ditanami oleh tanaman padi yaitu Asia Tenggara. Asia Tenggara juga dikenal dengan organisasi bernama ASEAN merupakan kumpulan negara – negara berkembang, namun ada juga negara maju di kawasan ini yaitu Singapura. Negara – negara di Asia Tenggara tidak perlu diragukan lagi sumber daya alamnya termasuk di bidang pertanian terutama pada tanaman padi. Dan berikut ini adalah beberapa negara yang terkenal sebagai lumbung padi terbesar di Asia Tenggara.
Sudah sejak beberapa dekade terakhir ini negara Vietnam terkenal sebagai pengekspor beras diurutan kedua terbesar di dunia, sekaligus menjadikan negara ini produsen beras terbesar di Kawasan Asia Tenggara. Padahal di zaman pemerintahan Orde Baru, negara Vietnam pernah meminjam beras kepada Indonesia. Tentunya Vietnam mulai belajar cara pengelolaan padi dengan benar dimulai dari sistem tata kelola stok serta kebijakan perberasan yang sangat memperhatikan usaha tani padi. Menurut peneliti Lembaga Teknik Pertanian dan Teknologi Pasca Panen, Kementrian Pertanian dan Pengembangan Perdesaan Vietnam mengatakan jika untuk menghasilan produksi dan tata kelola stok beras di Vietnam harus ada lima sektor yang berperan yakni petani, pelaku usaha, pemerintah, universitas dan peneliti. Negara Vietnam terbukti dapat menghasilkan sekitar 4,2 ton per hektar bahkan bisa mencapai 5,6 ton per hektar. Di tahun 2018 tercatat sekitar 29.069.000 ton beras berhasil diproduksi negara Vietnam.
Negara yang dikenal juga sebagai negara tidak pernah dijajah ini (Baca: Mengapa Thailand Tidak Pernah Dijajah), tidak perlu diragukan lagi perkembangan teknologinya di bidang pertanian termasuk beras. Bahkan beras sendiri menjadi komoditas penting di negara ini, hal ini terbukti dari nilai total beras Thailand yang dijual mencapai 174,5 milyar baht di tahun 2017 atau sekitar 12,9% dari total seluruh produksi pertanian. Masyarakat Thailand sendiri mempunyai tradisi yang amat kuat untuk memproduksi beras. Tidak heran jika negara ini juga berusaha untuk meningkatkan produksi beras dengan memanfaatkan lahan yang tersedia, tercatat ada lebih dari 9 juta hektar lahan sawah yang sudah dikelola atau sekitar setengah dari lahan pertanian di Thailand. Jumlah produksi beras dari Negara Thailand sekitar 20.700.000 ton sedangkan tingkat konsumsi masyarakat sekitar 10.500.000 ton hal ini disebabkan populasi penduduk di Thailand tidak sebanyak Indonesia. Tidak heran jika Thailand cukup sering melakukan ekspor beras ke beberapa negara di kawasan Asia Tenggara termasuk ke Indonesia.
Hampir setiap lahan di Indonesia banyak dimanfaatkan sebagai pertanian tidak terkecuali lahan untuk persawahan. Untuk bulan Septermber tahun 2019 sendiri saja, produksi beras diperkirakan mencapai 26,91 juta ton dengan perhitungan rata – rata konsumsi nasional masyarakat Indonesia mencapai 111,58 kg per kapita setiap tahun. Angka tersebut pula menjadi bukti bahwa terjadi surplus higga 4,64 juta ton pada periode tersebut. Berdasarkan data dati Badan Pusat Statistik (BPS) diketahui jika luas lahan panen sekitar 8,99 juta hektar dengan jumlah produksi antara bulan Januari hingga September mencapai 46,9 juta ton gabah kering giling (GKG) atau 26,91 juta ton beras. Tingkat konsumsi periode ini juga mencapai 22,28 juta ton. Bahkan Indonesia sendiri berada di urutan ketiga terbesar di dunia sebagai negara penghasil beras. Namun pada periode tertentu Indonesia masih melakukan impor beras dari beberapa negara di Asia Tenggara seperti Myanmar dan Thailand guna memenuhi kebutuhan konsumsi masyakat Indonesia dan menjaga ketersediaan stok beras nasional.
Salah satu negara kepulauan yang berada di Asia Tenggara ini juga masuk sebagai negara lumbung padi meskipun jumlah produksi padi yang dihasilkan tidak sebanyak negara – negara lain di Asia Tenggara. Filipina pernah menjadi importir terbesar di dunia pada tahun 2010. Perkembangan produksi beras di Negara Filipina sudah terjadi sejak tahun 1950-an bahkan terdapat pusat varietas padi bernama Internasional Rice Research Institute atau IRRI. IRRI berada di Los Banos menjadi pusat varietas padi dari seluruh dunia. Ada lebih dari 100 ribu sampel varietas beras yang tersimpan di IRRI. Sampel – sampel ini berguna untuk membantu petani di Filipina untuk mengembangkan tanaman padi yang dapat tahan dalam kondisi kering atau banjir. Beras dianggap sebagai komoditi pangan yang mudah untuk disimpan sehingga keberadaannya harus disimpan selama ratusan tahun ke depan dengan tingkat suhu yang rendah. Bahkan negara Filipina menjadi negara yang diandalkan oleh Indonesia dalam hal pengimporan beras.
Negara yang juga menjadi lumbung padi terbesar di Asia Tenggara yakni Myanmar. Bahkan negara ini mendapat urutan ketujuh sebagai negara produsen beras terbesar di dunia yakni sekitar 13.120.000 ton pada tahun 2018. Meskipun begitu tingkat konsumsi beras Myanmar cukup rendah yakni sekitar 10.200.000 ton dan tentunya menjadi beras di negara ini surplus atau berlebih. Padahal dahulu saat dilanda konflik, Myanmar menjadi salah satu negara termiskin di kawasan Asia. Harga beras di Myanmar termasuk rendah yaitu sekitar antara Rp2.900 hingga Rp7.000 per kilogram dan hal ini pula yang menyebabkan Indonesia menjadikan Myanmar sebagai lumbung beras tambahan karena ketersediaan beras yang dimiliki negara Myanmar cukup tinggi. Hal menarik ketika panen padi tiba, akan dipenuhi warna kuning di seluruh Myanmar, tidak heran jika negara ini mendapat julukan sebagai negara emas.
Sebagai makanan pokok oleh masyarakat di Asia Tenggara, beras menjadi komoditi yang memiliki peran penting untuk meningkatkan kesejahteraan. Tidak heran jika pemerintah di setiap negara memberikan perhatian lebih terhadap komoditas pertanian ini. Bahkan beberapa negara memberikan bantuan kepada para petani dalam mengelola lahan sawah seperti yang dilakukan di Indonesia dengan memberikan subsidi pupuk dan benih. Itulah tadi beberapa daftar negara yang terkenal akan lumbung padi terbesar di kawasan Asia Tenggara. Semoga dapat bermanfaat.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…