Interaksi sosial merupakan interaksi yang terjadi antara manusia dengan manusia. Sesama manusia saling berinteraksi karena manusia adalah makhluk sosial. Interaksi yang merupakan proses komunikasi timbal balik ini terjadi setiap hari, sehingga setiap hari manusia melakukan interaksi sosial. Interaksi sosial yang terjadi di masyarakat ada berbagai jenis. Interaksi sosial ada yang bersifat positif maupun ada yang bersifat negatif. Interaksi yang bersifat positif ini seperti kerjasama, sementara yang bersifat negatif misalnya adalah persaingan atau konflik. Interaksi yang demikian ini lebih dikenal dengan nama interaksi asosiatif dan disosiatif. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai interaksi disosiatif, yaitu mengenai pengertian, jenis dan juga contoh- contohnya.
Pengertian Interaksi Disosiatif
Interaksi disosiatif merupakan interaksi sosial yang lebih mengarah kepada persaingan atau konflik yang mengakibatkan kerenggangan dalam berinteraksi . Interaksi disosiatif ini juga dikenal dengan proses oposisi. Dengan demikian interaksi disosiatif ini merupakan interaksi yang bersifat negatif.
Jenis- jenis Interaksi Disosiatif
Interaksi disosiatif merupakan interaksi yang terjadii dalam kehidupan sehari- hari. Interaksi disosiatif ada bermacam- macam jenisnya. Ada beberapa jenis interaksi disosiatif yang ada di sekitar kita antara lain sebagai berikut:
Interaksi disosiatif yang pertama adalah persaingan atau kompetisi. Persaingan atau kompetisi merupakan suatu interaksi sosial yang terjadi karena individu atau kelompok saling bersaing satu sama lain. Perasingan ini akan menimbulkan dampak positif maupun dampak negatif.
Kontravensi adalah bentuk interaksi disosiatif yang ditandai dengan adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang atau sesuatu yang ada di dalam perasaan yang tidak dapat disembunyikan. Jadi kontravensi ini seperti halnya pertentangan dengan diri sendiri.
Pertentangan adalah jenis interaksi disosiatif yang ketiga. Pertentangan merupakan suatu interaksi sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan
Nah itulah beberapa jenis atau macam dari interaksi disosiatif. Interaksi disosiatif dapat kita jumpai di sekitar kita dalam kehidupan sehari- hari baik kita sadari maupun tidak kita sadari. Beberapa contoh dari interaksi disosiatif akan kita bahas dibawah ini.
Contoh Interaksi Disosiatif
Ada berbagai contoh interaksi disosiatif yang kita temui di sekitar kita. Beberapa contoh diantaranya adalah sebagai berikut:
Contoh interaksi disosiatif misalnya adalah persaingan dalam perlombaan 17 Agustus. Biasanya dalam memperingati hari kemerdekaan kita akan menjumpai banyak perlombaan yang diseenggarakan di kampung, sekolah maupun beberapa perusahaan. Dalam perlombaan akan diambil juara 1,2, 3 maupun juara harapan. Tidak semua peserta akan menjadi juara sehingga para peserta akan melakukan persaingan dengan melakukan yang terbaik untuk menjadi juara. Inilah yang disebut dengan persaingan atau kompetisi.
Persaingan juga ditemukan dalam ujian masuk perguruan tinggi. Meskipun tidak diambil juara, namun kursi yang disediakan oleh universitas hanya terbatas, tidak sebanding dengan pendaftar. Dengan demikian para pendaftar akan berlomba- lomba untuk mendapatkan nilai yang tinggi kemudian bisa masuk menempati kursi yang disediakan universitas.
Piala dunia merupakan pesta rakyat dimana club- club sepak bola sedang berlaga untuk merebut kemenangan. Club- Club sepak bola di seluruh dunia saling berebut untuk menjadi juara dan memenangkan piala dunia. Dalam perebutan piala dunia ini club- club sepak bola saling bertanding, saling bersaing satu dengan lainnya dengan ketat. Ini merupakan salah satu bentuk interaksi disosiatif.
Kekerasan merupakan salah satu contoh kontravensi. Kekerasan merupakan pemukulan fisik yang dilakukan seseorang kepada orang lain. Kekerasan disini sifatnya disengaja karena sesuatu hal sehingga disebut dengan penyimpangan sosial.
Menfitnah adalah menuduh orang lain dengan tuduhan yang tidak benar. Memfitnah merupakan salah satu bentuk kontrovensi karena tidak sesuai dengan sebenarnya dan dapat menimbulkan perpecahan. Hal ini merupakan sebuah bentuk interaksi disosiatif.
Menghasut merupakan tindakan mempengaruhi orang lain agar mempercayai perkataannya. Tindakan menghasut ini biasanya dilakukan untuk tujuan yang tidak baik atau tujuan untuk merendahkan dan menjelakkan nama baik seseorang.
Menipu orang lain juga merupakan sebuah bentuk kontrovensi. Menipu adalah tidak kejahatan yang dilakukan tidak sesuai dengan semestinya. Menipu adalah salah satu bentuk penyimpangan sosial.
Pembunuhan merupakan tindakan melakukan penganiayaan yang berakibat hilangnya nyawa orang lain. Biasanya pembunuhan dilakukan dengan sengaja oleh pelaku yang didahului oleh suatu konflik atau masalah. Nah hal ini merupakan tindakan disosiatif.
Negara yang terjajah biasanya tidak menginginkan negaranya terus terjajah. Untuk mengusir penjajah biasanya dilakukan upaya- upaya tertentu yang datang dari rakyat. Perlawanan dari rakyat inilah yang merupakan salah satu contoh tindakan disosiatif.
Kasus bullying merupakan tindakan yang tidak menyenagkan terhadap seseorang yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang. Akhir- akhir ini bullying sering memakan korban. Tindakan bullying ini merupakan salah satu contoh dari tindakan disosiatif.
Nah itulah beberapa contoh dari interaksi disosiatif yang ada di sekitar kita. Semoga apa yang telah disampaikan bermanfaat untuk kita semua.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…