Setiap tahunnya jumlah penduduk di dunia terus bertambah. Kenaikan jumlah penduduk tertinggi biasanya terjadi di negara – negara berkembang, tidak terkecuali negara Indonesia. Jumlah penduduk di Indonesia sangat banyak yang tersebar di 34 provinsi. Sehingga perlu adanya pendataan secara akurat untuk mengetahui berapa banyak jumlah penduduk di Indonesia jika dibagi berdasarkan usia, umur, jenis kelamin dan lain sebagainya. Hasil pendataan tersebut nantinya akan mempermudah pemerintah dalam membuat kebijakan – kebijakan terkait dengan pendataan kependudukan. Salah satunya hasil pendataan bisa dengan membuat diagram piramida penduduk.
Dari hasil diagram tersebut akan diketahui berapa banyak jumlah penduduk, terutama yang tergolong di dalam usia produktif. Selain itu, dengan menggunakan diagram piramida penduduk pemerintah bisa tahu adakah kemungkinan terjadinya bonus demografi. Mungkin sebagian besar orang masih awam mendengar istilah bonus demografi. Yang kita tahu jika bonus mempunyai arti kurang lebih seperti hadiah. Lalu apa itu bonus demografi? Dari pada bingung berikut ini akan dibahas mengenai apa itu bonus demografi.
Pengertian Bonus Demografi
Di atas telah disinggung mengenai usia produktif, sebab hal ini berkaitan dengan bonus demografi. Bonus demografi sendiri merupakan suatu keadaan di mana penduduk yang masuk ke dalam usia produktif jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk usia tidak produktif. Usia produktif sendiri berkisar antara 15 hingga 64 tahun. Dan ada yang mengatakan jika bonus demografi hanya terjadi satu kali di setiap negara. Sudah sepantasnya peristiwa ini harus dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya.
Terdapat sebuah indikator yang dapat digunakan dalam melihat potensi terjadinya bonus demografi, yaitu dengan cara mengetahui jumlah angka ratio ketergantungan penduduk yang rendah. Ratio ketergantungan sendiri merupakan perbandingan antara jumlah penduduk yang berada di usia tidak produktif dengan jumlah penduduk di usia produktif. Di dalam catatan BPS (Badan Pusat Statistik), sejak tahun 1971 – 2016 grafik ratio ketergantungan penduduk di Indonesia terus mengalami penurunan hingga mencapai 48,4% di tahun 2016.
Dari jumlah penurunan tersebut, dapat diketahui bahwa setidaknya terdapat 48 – 49 orang usia tidak produktif (anak – anak berusia 1 – 15 tahun dan orang tua di atas 64 tahun), dan kehidupan 48 – 49 orang tersebut ditanggung kehidupannya oleh 100 orang usia produktif. Sebelumnya pada tahun 1971, jumlah ratio ketergantungan penduduk Indonesia mencapai 86%, angka yang cukup tinggi. Akan tetapi, setiap tahunnya angka tersebut terus menurun hingga akhirnya menunjukan tren positif pada grafik ratio ketergantungan hingga di bawah 50% pada tahun 2012.
Pada tahun 2016 saja, setidaknya 67% penduduk di Indonesia sudah termasuk ke dalam usia produktif. Hal ini membuktikan bahwa sekarang ini Indonesia telah memasuki masa emas yaitu bonus demografi. Berdasarkan data BPS, periode bonus demografi tersebut akan mencapai puncak pada tahun 2025 – 2030 atau saat jumlah penduduk usia produktif berada pada angka minimal 70% dari total keseluruhan jumlah penduduk. Sehingga ada baiknya Indonesia mempersiapkan diri dengan membangun dasar yang kuat dalam menghadapi bonus demografi.
Manfaat Bonus Demografi
Sudah pasti kesempatan terjadinya bonus demografi harus dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya, termasuk Indonesia. Banyak negara yang telah berhasil dan terbukti memanfaatkan peluang ini dengan maksimal seperti Malaysia, Korea Selatan, Jepang dan masih banyak lagi. Salah satu manfaat yang diberikan oleh bonus demografi yaitu, bisa merubah tingkat perekonomian di sebuah negara, dari negara berkembang menjadi negara maju. Hal tersebut bukanlah sesuatu yang tidak mungkin terjadi di Indonesia, mengingat saat ini saja jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk usia tidak produktif.
Nah, terdapat beberapa syarat untuk mencapai keuntungan di dalam bonus demografi, yaitu bisa dimulai dengan melakukan peningkatan pelayanan kesehatan, kualitas dan kuantitas pendidikan, melakukan pengendalian jumlah penduduk, dan kebijakan ekonomi demi mendukung terwujudnya fleksibilitas tenaga kerja. Jika dilihat dari segi kuantitas, jumlah penduduk yang masuk ke dalam usia produktif tidak perlu diragukan lagi jumlahnya. Namun, hal tersebut harus didukung dengan tingkat kualitas yang baik untuk setiap individu. Salah – salah akan memberikan dampak buruk dan akhirnya akan menimbulkan masalah. Oleh karena itu, sudah pasti perlu adanya peningkatan di segi pendidikan.
Jumlah penduduk usia produktif yang meningkat harus didukung dengan ketersedian lapangan pekerjaan. Hal ini juga menjadi salah satu syarat dalam mempersiapkan bonus geografi. Terdapat banyak cara untuk mewujudkannya, seperti melakukan peningkatan investasi di dalam negeri untuk mengundang investor asing yang berasal dari negara maju atau memfasilitasi masyarakat untuk menjadi pengusaha.
Dampak Bonus Demografi
Selain memberikan keuntungan dan kesempatan bagi negara berkembang untuk menjadi negara maju dan juga jumlah usia tidak produktif akan ditanggung oleh usia produktif, ternyata bonus demografi bisa menjadi bahaya dan ancaman bagi sebuah negara jika tidak dipersiapkan dengan baik. Terutama dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang nantinya akan menentukan tingkat keberhasilan negara dalam memanfaatkan peluang ini. Jika tidak memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, sudah dapat dipastikan saat memasuki bonus demografi jumlah pengangguran akan meningkat dan tidak dapat terkendali.
Jumlah pengangguran yang meningkat menjadi awal bagi negara yang tidak mampu memanfaatkan bonus demografi. Sebab, dari sini bisa berdampak ke berbagai aspek kehidupan, seperti berkurangnya pendapatan sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara kualitas sumber daya manusia dengan standar kualifikasi yang diperlukan, meningkatkan jumlah kemiskinan hingga akhirnya memberikan pengaruh buruk kepada pendidikan, ekonomi dan kesehatan.
Cara Memaksimalkan Bonus Demokrasi
Ada berbagai macam cara yang bisa dilakukan untuk dapat memaksimalkan peluang dari bonus demografi ini, antara lain:
Demikian penjelasan mengenai bonus demografi. Sudah selayaknya kita sebagai bagian dari negara Indonesia ikut serta mendukung kegiatan ini. Kita bisa mulai dengan cara meningkatkan kemampuan diri sendiri.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…