Laut merupakan sumber daya alam (baca: sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak) yang dimiliki oleh Bumi. Bumi adalah planet (baca: ciri planet) yang istimewa sehingga mempunyai air yang jumlahnya sangat mencukupi bagi semua makhluk hidup. Selain itu, Bumi juga mempunyai karakteristik khusus yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tidak ada planet di tata surya ini yang menyamai Bumi sebagai planet yang cocok digunakan untuk tempat tinggal. Air melimpah menutupi permukaan Bumi (baca: bentuk muka bumi). Sebagai sumber daya alam, air (baca: jenis air) merupakan elemen yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk dapat bertahan hidup. Maka dari itulah keberadaan laut sangatlah penting, tidak hanya bagi Bumi namun juga makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Berbicara mengenai laut, sepertinya tidak akan pernah ada ujungnya karena banyak sekali yang bisa dibicarakan. Mulai dari manfaat laut, macam- macam laut, nama- nama laut di Bumi (baca: inti Bumi), keadaan bawah laut, fenomena- fenomena yang terjadi di laut dan lain sebagainya. Semua mengenai laut memanglah sangat menarik untuk dibicarakan, dan salah satunya mengenai fenomena- fenomena yang terjadi di lautan (baca: fenomena alam yang menakjubkan). Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai salah satu fenomena yang terjadi di laut yakni pasang surut air laut.
Pengertian Pasang Surut Air Laut
Kita mungkin sering mendengar kata pasang surut air laut. Seperti ketika kita memilih laut sebagai destinasi wisata, mungkin informasi yang di banyak dicari sebelumnya adalah mengenai kondisi dari laut tujuan wisata itu sendiri, apakah sedang dalam kondisi baik maupun tidak. Salah satu kondisi yang menjadi tolok ukur adalah pasang surutnya air laut. Apabila laut sedang pasang maka akan lebih baik kita tidak memilih laut sebagai tujuan wisata. Sebaliknya apabila laut sedang surut mungkin hal itu baik untuk kita memilih wisata laut. Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan kondisi pasang surut air laut ini?
Pasang merupakan kondisi atau keadaan dimana air laut naik daripada biasanya. Sementara surut merupakan kondisi dimana permukaan air laut turun daripada biasanya. Pada intinya, pasang surut merupakan fenomena pergerakan naik ataupun turunnya posisi permukaan perairan laut secara berkala yang disebabkan oleh faktor- faktor tertentu. Pasang surut air laut ini akan terjadi bergantian sesuai dengan periodenya atau faktor yang mempengaruhinya masing- masing. Selain itu, pasang surut yang terjadi pada lautan ini mempunyai beberapa tipe yang berbeda- beda. Hal ini akan kita jelaskan secara detail pada pembahasan di artikel ini.
Teori Pasang Surut Air Laut
Pasang surut air laut merupakan suatu fenomena alam yang berupa pergerakan air laut secera berkala dimana disebabkan oleh gaya gravitasi dan juga gaya tarik menarik oleh benda- benda laingi seperi matahari (baca: gerhana matahari), bulan (baca: gerhana bulan) dan sebagainya. Para pendapat demikian sudah dipaparkan oleh banyak ahli, dimana para ahli menyatakan hal serupa. Pasang surut air laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan juga efek sentrifugal yang berasal dari dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi ini bervariasi secara langsung dengan massa namun berbanding terbalik dengan jarak.
Graya gravitasi yang dihadirkan lebih besar daripada matahari (baca: bagian bagian matahari). Meskipun secara ukuran bulan jauh lebih kecil dari matahari (baca: lapisan lapisan matahari), namun bulan ternyata mempunyai gaya tarik yang lebih besar dua kali lipat daripada gaya tarik matahari dalam menyebabkan pasang surut karena jaraknya yang lebih dekat dengan Bumi (baca: kerak bumi). Gaya tarik gravitasi ini menarik air laut ke arah bulan dan juga matahari dan menghasilkan dua tonjolan atau bulge pasang surut gravitasional di laut. Ada beberapa teori yang mengkaji tentang pasang surut air laut ini, antara lain Teori Keseimbangan atau Equilibrium Theory dan juga Dynamical Theory. Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan penjelasan dari masing- masing teori.
Teori keseimbangan dikemukakan oleh Sir Isaac Newton. Teori ini menjelaskan mengenai sifat- sifat pasang surut air laut secara kualitatif. Teori ini terjadi pada Bumi ideal dimana seluruh permukaannya ditutupi oleh air dan juga pengaruh kelembaban diabaikan. Teori keseimbangan juga menyatakan bahwa naik turunnya permukaan air laut ini sebanding dengan gaya pembangkit pasang surut. Maka dari itu untuk memahami gaya pembangkit dari pasang surut ini dilakukan dengan memisahkan pergerakan sistem bumi- bulan- matahari menjadi dua macam, yakni bumi- bulan dan bumi- matahari. Teori ini diasumsikan tertutup air dimana kedalaman dan juga densitas sama dan naik turun muka laut sebanding dengan gaya pembangkit pasang surut atau resultante gaya tarik bulan dan gaya sentrifugal. Teori keseimbangan ini berkaitan dengan hubungan antara laut, massa air yang naik, bulan dan juga matahari dimana gaya pembangkit ini akan menimbulkan air tinggi pada dua lokasi, dan juga air rendah pada dua lokasi.
Teori pasang surut dinamik ini dikemukakan oleh Laplace. Teori pasang surut dinamik ini melengkapi teori keseimbangan yang telah dijelaskan di atas, sehingga sifat- sifat pasang surut dapat diketahui secara kuantitatif. Teori pasang surut dinamis ini menyatakan lautan yang homogen masih diasumsikan menutupi seluruh permukaan Bumi dengan kedalaman yang konstan. Namun keberadaan gaya tarik periodik dapat membangkitkan gelombang dengan periode yang sesuai dengan konstitue- konstituenya. Teori ini juga menyatakan bahwa gelombang pasang surut terbentuk karena dipengaruhi oleh resultante gaya tarik bulan dan gaya sentrifugal, kedalaman dan luas perairan, pengaruh rotasi Bumi dan pengaruh gesekan dasar. Selain faktor- faktor tersebut, menurut teori ini pasang surut air laut juga dipengaruhi oleh:
Nah, itulah dua teori yang mengkaji tentang pasang surut air laut. Dan itu pula konsep mengenai air laut yang pada intinya terjadinya pasang surut air laut ini sangat berkaitan dengan gravitasi serta gaya tarik menarik dari benda- benda langit.
Penyebab Pasang Surut Air Laut
Dalam konsep dan teori mengenai pasang surut air laut yang telah dikemukakan di atas, kita mengetahui bahwa terjadinya pasang surut air laut karena pengaruh oleh gaya gravitasi serta gaya tarik menarik benda- benda langit. Namun, untuk mengetahui lebih dalam mengenai penyebabnya, alangkah baiknya apabila kita mengupasnya lebih dalam karena pada kenyataannya juga ada beberapa faktor yang turut menyebabkan terjadinya pasang surut air laut ini. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut air laut antara lain sebagai berikut:
Rotasi Bumi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya pasang surut air laut menurut teori keseimbangan. Rotasi bumi merupakan peristiwa berputarnya bumi pada porosnya atau sumbunya. Ketika Bumi berputar, maka waktu dimana posisi suatu wilayah laut menghadap bulan, dan ada waktu dimana posisi menghadap matahari. Air laut akan bertemu dengan bulan pada waktu malam hari. oleh karena sebelumnya sudah dikatakan bahwasannya gaya tarik bulan lebih besar dua kali lipat daripada gaya tarik matahari, maka tidak heran apabila banya air laut mengalami pasang ketika malam hari.
Menurut teori keseimbangan, faktor selanjutnya ynag mempengaruhi terjadinya pasang surut air laut adalah adanya peristiwa revolusi bumi terhadap bulan. Revolusi merupakan peristiwa berputarnya benda langit mengelilingi benda langit lainnya yang menjadi pusatnya. Salah satu benda yang melakukan revolusi adalah planet, termasuk bumi. Planet- planet melakuka revolusi terhadap matahari yang merupakan pusat dari tata surya. Dengan adanya revolusi ini maka kita bisa mempunyai tahun. Revolusi bumi terhadap matahari menjadi salah satu faktor penyebab pasang surut air laut karena ada masanya bumi dekat dengan matahari dan adakalanya bumi jauh dari matahari. Hal ini salah satunya karena lintasan atau orbit bumi berbentuk oval.
Masih soal revolusi. Jika sebelumnya adalah revolusi bumi terhadap matahari, maka faktor penyebab pasang surut yang lainnya adalah revolusi bulan terhadap matahari. Bulan yang merupakan satelit alam dari bumi, ternyata mempunyai revolusi ganda, yakni dengan bumi dan juga dengan matahari. Ketika mengalami revolusi bersama- sama dengan Bumi, maka ada satu kemungkinan dimana matahari dan bulan berada dalam satu titik yang berdekatan. Dengan demikian kekuatan gaya tarik keduanya akan bergabung dan dapat menarik permukaan air laut daripada kondisi yang biasanya.
Menurut teori dinamis yang merupakan lanjutan dari teori keseimbangan, pasang surut air laut terjadinya karena dipengaruhi oleh kedalaman dan juga luas perairan. Kedalaman satu wilayah laut dengan lainnya mempunyai kedalaman dan juga luas yang berbeda- beda. Tidak hanya itu saja, terkadang laut- laut tersebut mempunyai keadaan topografi dasar laut yang berbeda- beda. Kedalaman dan juga luas air laut ini ternyata cukup memberikan dampak yang mempengaruhi terjadinya pasang surut air laut, dimana laut yang kedalamannya lebih dalam akan berbeda dengan laut yang lebih dangkal. Juga laut yang ukurannya luas akan berbeda dengan laut yang lebih sempit.
Sama dengan yang dikemukakan pada teori keseimbangan, bahwa terjadinya pasang surut dipengruhi oleh rotasi Bumi. Rotasi bumi merupakan peristiwa berputarnya bumi pada porosnya atau sumbunya. Ketika Bumi berputar, maka waktu dimana posisi suatu wilayah laut menghadap bulan, dan ada waktu dimana posisi menghadap matahari. Air laut akan bertemu dengan bulan pada waktu malam hari. oleh karena sebelumnya sudah dikatakan bahwasannya gaya tarik bulan lebih besar dua kali lipat daripada gaya tarik matahari, maka tidak heran apabila banya air laut mengalami pasang ketika malam hari.
Menurit teori dinamis, pasang surut air laut dipengaruhi oleh adanya gesekan yang ada di dasar laut. Gesekan ini tentu saja terjadi pada lempang- lempeng yang ada di samudera (baca: daftar samudera di dunia). Ketika lempeng- lempeng bumi bergesekan antara satu dengan lainnya terjadang lempeng tersebut menimbulkan semacam rongga yang dapat menyerap air laut. Ketika air laut ini terserap atau tersedot, maka di permukaan akan tampak air tersebut surut. Sebaliknya apabila air tersebut keluar lagi maka akan seperti disetakkan dan air tersebut akan meninggi jika dilihat dari permukaan.
Faktor lainnya diluar kedua teori tentang pasang surut (yakni teori keseimbangan dan teori dinamis) adalah topografi dasar laut. Topografi dasar laut merupakan kedaan bentang alam yang ada di dasar suatu samudera atau lautan. Keadaan bentang alam ini ternyata sangat mempengaruhi terjadinya pasang surut air laut. Topografi yang rata, intensitas dan juga besarnya pasang surut tentu tidak akan sama dengan laut yang topografinya beraneka ragam, seperti ada tonjolan maupun ada cekungan.
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi terjadinya pasang surut air laut adalah lebar selat. Selat merupakan perairan yang memisahkan dua pulau. Selat biasanya berukuran lebih sempit daripada lautan karena diapit oleh dua pulau. Dan lebar dari selat ini dipercaya memberikan pengaruh terhadap suatu laut dalam mengalami peristiwa pasang surut.
Selain lebar selat dan bentuk topografi dasar laut, faktor lainnya yang dipercaya dapat mempengaruhi terjadinya pasang surut air laut adalah bentuk teluk. Teluk merupakan bagian dari daratan dimana air laut lebih menjorok ke dalam daratan. sehingga apabila kita lihat, teluk ini seperti kue yang sudah digigit dan ada bagian yang lebih menjorok ke daratan. bentuk dari teluk ternyata juga mempengaruhi terjadinya pasang surut. Teluk yang berupa pantai landai akan berbeda dengan teluk yang berupa tebing curang. Terlebih ketika pasang terjadi. Pantai yang landai akan lebih terlihat pasang apabila dibadingkan dengan dinding jurang yang curam karena ditahan oleh dinding jurang tersebut.
Itulah beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pasang surut air laut, menurut pandangan teori keseimbangan, teori dinamis maupun faktor- faktor di luar teori teori- teori tersebut.
Tipe Pasang Surut Air Laut
Pasang surut yang merupakan fenomena alam berkala berupa menyusut dan meningginya permukaan air laut ternyata mempunyai beberapa tipe yang berbeda- beda. Tipe- tipe pasang surut air laut ini berbeda apabila dilihat dari waktu terjadinya. Beberapa tipe dari pasang surut air laut antara lain adalah sebagai berikut:
Pasang surut harian ganda disebut juga dengan pasang surut semi diurnal. Pasang surut ini terjadi apabila dalam satu hari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut yang mana keduanya mempunyai ketinggian yang hampir sama.
Pasang surut harian tunggal juga bisa kita sebut sebagai pasang surut diurnal. Pasang surut diurnal terjadi apabila dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut. Pasang surut diurnal ini biasanya terjadi di lautan yang berada di sekitar daerah Khatulistiwa.
Kemudian ada pasang surut campuran. Karena namanya campuran maka pasang surut yang terjadi adalah campuran antara pasang surut tunggal dan juga pasang surut ganda. Dan tipe pertama dari pasang surut campuran adalah pasang surut campuran yang condong ke tipe harian ganda. Tipe ini juga disebut dengan Mixed Tide, Prevailing Semi Diurnal. Pasang surut tipe ini terjadi apabila terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam satu hari, namun terkadang hanya terjadi satu kali pasang dan satu kali surut dengan memiliki tinggi dan juga waktu yang berbeda. Contoh pasang surut tipe ini adalah yang terdapat di Pantai Selatan Jawa dan juga Indonesia bagian timur.
Tipe pasang surut yang selanjutnya adalah pasang surut campuran namun condong ke harian tunggal. Pasang surut tipe ini juga disebut sebagai Mixed Tide, Prevailing Diurnal. Pasang surut tipe ini terjadi apabila dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut namun kadang dengan dua kali pasang dan dua kali surut yang mana tinggi dan waktunya sangat berbeda. Pasang surut ini terjadi di pantai selatan Kalimantan dan juga pantai utara Pulau Jawa.
Selain keempat pasang surut di atas, pasng surut yang terjadi dalam satu bulan juga dapat dikategorikan menjadi dua macam, yakni dua pasang purnama dan dua pasang perbani. Yang pertama adalah dua pasang purnama atau spring tides. Pasang purnama ini terjadi dengan ditandai naiknya permukaan air laut yang tinggi. pasang purnama ini terjadi pada saat bulan purnama atau bulan baru, maka dari itu dinamakan sebagai dua pasang purnama.
Tipe pasang surut selanjutnya adalah dua pasang perbani atau neap tides. Pasang surut jenis ini ditandai dengan naiknya sedikit permukaan air laut. Pasang perbani ini terjadi ketika bulan seperempat.
Nah, itulah beberapa tipe pasang surut air laut yang ada di Indonesia. Karena Indonesia merupakan negara kepulauan, maka Indonesia mempunyai laut yang luas dan pantai yang sangat panjang. Dengan demikian banyak juga tipe- tipe pasang surut air laut yang terjadi di Indonesia dengan perbedaan di tiap- tiap wilayahnya.
Manfaat Pasang Surut Air Laut
Pasang surut air laut bukan saja merupakan sebuah fenomena biasa. Pasang surut yang terjadi di lautan ini ternyata membawa dampak baik bagi manusia yang notabene tinggal di daratan. Pasang surut air laut ini memberikan manfaat karena tenaga yang ditimbulkannya. Beberapa manfaat pasang surut air laut ini untuk manusia antara lain sebagai berikut:
Pasang surut air laut dapat menghasilkan tenaga yang besar. Tenaga yang besar ini dapat dimanfaatkan salah satunya sebagai tenaga untuk penghasil tenaga listrik. Pembangkit listrik tenaga ombak sudah banyak dikembangkan untuk menyokong keberadaan listrik di Bumi. Kita semua mengetahui bahwa listrik sangat dibutuhkan bagi semua elemen atau lapisan masyarakat, maka dari itu manusia mengembangkan pembangkit listrik yang bersumber dari alam supaya keberadaannya tidak terancam habis.
Pasang surut air laut juga dapat menghasilkan garam. Air laut merupakan bahan baku untuk membuat garam. Garam dihasilkan dari air laut yang dikeringkan. Kita semua mengetahui bahwasannya garam sangat dibutuhkan bagi kehidupan sehari- hari. dengan demikian pasang surut air laut membawa manfaat yang begitu banyak bagi manusia.
Bagi penyuka olahraga ekstrim, maka pasang surut air laut dapat menjadi berkah tersendiri. Pasalnya pasang surut air laut dapat memberikan peluang bagi peselancar untuk menunjukkan kebolehannya. Air laut pada saat pasang biasanya mempunyai ombak yang besar. Peselancar memanfaatkan keadaan tersebut untuk berselancar. Biasanya selancar merupakan olahraga yang istimewa dan mempunyai penggemarnya sendiri.
Itulah beberapa informasi yang dapat dihadirkan dari pasang surut air laut. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…