Air tanah (baca: pencemaran air tanah) merupakan air yang terletak di wilayah jenuh di bawah permukaan tanah (baca: jenis tanah). Air tawar yang ada di bawah bentuk permukaan bumi sebagian besar berupa air tanah, yakni prosentasenya 97% dan sisanya yakni sekitar 3% adalah air ekosistem sungai, macam-macam danau, rawa-rawa dan juga cekungan- cekungan permukaan. Jadi, air yang keluar apabila kita membuat sumur adalah air tanah.
Tipe- tipe Air Tanah
Air tanah yang berada jauh di bawah kerak Bumi memiliki beberapa tipe. Tipe- tipe air tanah ini berjumlah empat. Untuk mengetahui lebih jelas, berikut ini merupakan tipe- tipe dari air tanah:
Air meteorik merupakan air yang berasal dari lapisan atmosfer dan mencapai kejenuhan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Air juvenil merupakan air baru yang ditambahkan pada kejenuhan dari kerak bumi yang dalam, menurut sumber spesifiknya
Air yang diremajakan merupakan air yang untuk sementara waktu telah dikeluarkan dari daur hidrologi oleh pelapukan, maupun oleh sebab- sebab lain, kembali ke daur lagi dengan proses metamorfosis.
Air konat merupakan air yang terjebak pada beberapa batuan sedimen atau gunung pada waktu awal mulanya. Air konat ini biasanya mengandung lebih banyak mineral dan memiliki salinitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan air laut.
Itulah beberapa tipe dari air tanah yang perlu untuk kita ketahui. Tipe- tipe tersebut dibedakan menurut asal dan juga posisi dari air tanah.
Air tanah merupakan aset yang terpendam. Air tanah harus dikelola dengan baik karena tidak dipungkiri bahwa makhluk hidup baik manusia, binatang dan juga tumbuhan sangat memerlukan air tanah untuk dimanfaatkan dikemudian hari. Ada faktor- faktor tertentu ysng mempengaruhi potensi ait tanah yang ada di dalam bumi. Beberapa faktor yang mempengaruhi potensi air tanah tersebut antara lain sebagai berikut:
Faktor pertama yang mempengaruhi potensi air tanah adalah curah hujan. Curah hujan merupakan faktor utama yang mempengaruhi potensi tanah karena sumber air tanah berasal hdari air hujan yang turun. Curah hujan yang banyak akan menimbulkan cadangan air tanah yang banyak pula. Kita bisa lihat hal ini ketika musim penghujan dan juga musim kemarau tiba (baca: pembagian musim di Indonesia). ketika musim hujan, sumur- sumur warga akan banyak airnya, selain itu sumber- sumber yang lain seperti sungai, danau dan lain sebagainya juga akan banyak airnya. Berbeda dengan musim kemarau, ketika musim kemarau tiba maka sumur- sumur warga akan ada sedikit air, sementara sumber air lainnya seperti sungai, danau dan lainnya hanya akan ada air yang jumlahnya terbatas.
Fakotor yang mempengaruhi potensoi air tanah yang selanjutnya adalah batuan (baca: jenis batuan). Batuan selalu ada di permukaan bumi. Batuan memiliki kualitas yang berbeda- beda dan sifatnya tidak menyerap air. Namun meski tidak menyerap air, biasanya air hujan dapat merember melalui celah- celah batuan. Lapisan tanah yang mengandung banyak batuan akan dapat mengunci keberadaan air tanah sehingga akan awet di dalam tanah.
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi potensi air tanah adalah masalah kemiringan lahan. Seperti yang kita ketahui bahwa air hujan yang turun membasahi bumi akan diserap di dalam tanah sehingga menjadi cadangan air di dalam tanah tersebut dan dinamakan sebagai air tanah. Air tanah ini akan meudah dikunci dan tersimpan apabila permukaan tanah yang ada adalah datar atau memiliki tingkat kemiringan yang rendah. Apabila tanah tempat air terserap tersebut miring maka akan memungkinkan air mengalir ke bawah meski dibawah permukaan tanah. Maka dari itulah air tanah di tanah yang miring jumlahnya lebih sedikit daripada di tanah yang datar.
Faktor terakhir yang mempengaruhi potensi air tanah adalah vegetasi. Vegetasi ini bisa merupa pepohonan atau rumput- rumputan yang berada di atas permukaan Bumi, khususnya di tanah tersebut. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pepohonan memiliki fungsi menyerap air hujan yang turun untuk kemudian disimpan di dalam tanah dan menguncinya. Ketika banyak pepohonan maka air tanah yang akan tersimpan dan terkunci di dalam tanah jumlahnya banyak, sementara jika tidak banyak pepohonan air tanah yang akan disimpan jumlahnya jauh lebih sedikit. Air tanah yang disimpan di daerah banyak pepohonan akan bertahan lebih lama sehingga bisa menjadi cadangan ketika musim kemarau datang. Selain itu kualitas air tanah juga akan lebih baik daripada tempat yang tidak banyak vegetasinya.
Nah, itulah beberapa faktor yang mempengaruhi potensi air tanah yang ada di suatu tempat. Faktor- faktor itu sangat mempengaruhi baik dari segi kualitas maupun kuantitas dari air tanag itu sendiri.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…