Pembahasan mengenai alam semesta memang tidak pernah ada habisnya. Masih banyak misteri dan rahasia yang belum terungkap oleh para astronom hingga hari ini. Akan tetapi, mereka terus berusaha dalam melakukan penelitian terkait tentang rahasia benda – benda langit di angkasa dan yang pasti penelitian mereka tidak akan berjalan dengan baik jika tidak didukung dengan perlengkapan teknologi yang canggih. Sehingga memungkinkan para astronom dapat menguak rahasia luar angkasa di balik keindahannya.
Dan kali ini, ilmu astronomi kembali mencatatkan sejarah penemuan barunya. Hal yang selama ini hanya dapat dijelaskan secara teori dan berbagai macam permodelan. Pada era sekarang ini, untuk pertama kalinya, lubang hitam atau Black Hole berhasil dipotret. Hal ini sudah pasti menambah daftar objek penemuan bagi astronom dan lebih lanjutnya memecahkan misteri di dalamnya.
Citra Pertama Lubang Hitam
Foto Lubang Hitam yang diperoleh tersebut berada di pusat galaksi Messier 87 atau M87. Galaksi tersebut berada pada jarak 55 juta tahun cahaya pada gugus Virgo. Diketahui jika Messier 87 dan Galaksi Bima Sakti berada di dalam gugus Virgo. Galaksi M 87 ternyata memiliki setidaknya 1 milyar bintang dan menjadi tempat bagi 1.200 gugus bola bagi bintang – bintang tua. Ada alasan khusus dipilihnya lubang hitam di galaksi M87 yaitu lubang hitam ini memiliki ukuran yang cukup besar serta posisinya yang tidak terlalu ke utara dan juga tidak ke selatan, sehingga mudah untuk diamati menggunakan jaringan teleskop EHT dalam waktu yang bersamaan.
Warna orange yang tertangkap merupakan gambar dari lingkaran gas dan plasma sehingga nampaklah wujud dari lubang hitam yang super masif tersebut. Hasil dari foto tersebut juga menjadi bentuk pembuktian dari teori relativitas umum yang pernah diungkapkan oleh Albert Einsten pada tahun 1915. Hukum relativias umum menjelaskan tentang hukum gravitasi dan hubungannya dengan kekuatan yang berada di alam lainnya.
Dari gambar tersebut muncul pertanyaan di benak Anda, bagaimana foto atau gambar lubang hitam tersebut bisa diambil?
Projek penelitian ini telah dilakukan oleh setidaknya 200 peneliti serta melibatkan 40 negara dalam melakukan kolaborasi menggunakan EHT atau Event Horizon Telescope. Kolaborasi ini bertujuan untuk menciptakan teleskop berukuran raksasa virtual (kurang lebih seukuran bumi) dengan cara menggabungkan 8 teleskop radio yang tersebar di 8 titik yang berbeda – beda antara lain, Meksiko, Antartika, Hawaii, Chili, Arizona dan Spanyol. Pada awalnya kolaborasi ini sudah berlangsung pada tahun 2009, namun pada akhirnya pada tanggal 5 April 2017 mulai mengarahkan seluruh teleskop untuk terfokus pada galaksi M87 yang sebelumnya sudah pasti mengalami pembaharuan pada teleskop demi mempersiapkan project ini. Hasil dari gabungan 8 teleskop tersebut yaitu satu buah teleskop radio seukuran bumi.
Bagaimana Cara Memotret Lubang Hitam?
Gelombang radio tersebut diolah di komputer untuk mendapatkan gelombang elektromagnetiknya. Seperti yang kita ketahui jika mata manusia tidak bisa melihat foto lubang hitam seperti halnya saat melihat objek di kehidupan sehari – hari. Sehingga hasil dari lubang hitam yang dilihat tersebut berasal dari pengolahan data gelombang dan foto tersebut adalah cahaya. Data yang ditangkap dari teleskop harus disimpan terlebih dahulu di dalam hard disk yang mempunyai kapasitas hingga ribuan terabit untuk selanjutnya dianalisis di Boston, Amerika Serikat dan Bonn, Jerman.
Astronom yang Mengungkap Foto Lubang Hitam
Banyak yang tidak setuju jika Bouman menjadi orang yang menemukan foto lubang hitam tersebut. Para warganet menganggap jika Andrew Chael yang merupakan anggota lain di dalam tim tersebutlah orang yang paling banyak berperan dalam memecahkan sebagian besar kode. Namun, media menggunakan nama Bouman untuk mendorong sayap kiri dan citra feminim.
Prediksi Tabrakan Antar Lubang Hitam
Para astronom memprediksi bahwa akan terjadi tabrakan antara dua lubang hitam dalam waktu dua minggu ke depan. Hal tersebut baru diketahui setelah menghidupkan kembali detektor gelombang gravitasi yang berada di Amerika Serikat dan Italia yang sebelumnya telah dinonaktifkan pada tahun 2017.
Sejak pertama kalinya menggunakan alat tersebut pada tahun 2015, para ilmuan memutuskan untuk menggunakan kumpulan data yang lebih besar dalam menemukan peristiwa penyebab gelombang gravitasi tersebut. Dan biasanya gelombang ini akan terjadi jika ada tabrakan antara dua black hole.
Kedua detektor tersebut yang dinamakan LIGO (Amerika Serikat) dan Virgo (Italia), telah ditutup saat musim dingin 2017. Hal ini semata – mata untuk meningkatkan sensitivitas dari pendektesian. Dan pada tanggal 1 April 2019 lalu, kedua detektor tersebut siap digunakan kembali. Sehingga telah tercatat bahwa terdapat 10 merger lubang hitam dan sepasang bintang neutron yang saling bertabrakan. Hingga para ilmuan juga mengirim pesan secara khusus kepada teleskop lain bahwa ada besar kemungkinan jika terjadi peristiwa yang sama.
Demikian penjelasan mengenai lubang hitam yang baru – baru ini telah dirilis keberadaannya. Semoga dengan penemuan tersebut bisa mengungkap rahasia lain tentang alam semesta.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…