Astronomi

Bintang Rigel dan Penjelasannya

Sistem tata surya yang maha luas ini menyimpan jutaan bahkan milyaran bintang, salah satunya adalah bintang Rigel. Tahukah kamu apa itu bintang Rigel? Bintang Rigel adalah salah satu bintang terbesar di alam semesta dan termasuk bintang yang cahayanya paling terang di malam hari. Sama seperti bintang Aldebaran, bintang rigel juga mempunyai ukuran diameter yang jauh lebih besar dari matahari, yaitu sekitar 78 kali lebih besar dari diameter lapisan-lapisan matahari. Berikut ini akan diulas mengenai bintang rigel dan penjelasannya.

Pengertian Bintang Rigel

Nama dari bintang Rigel diambil dari bahasa Arab yaitu kata Riǧl Ǧawza al-Yusra yang mempunyai makna “kaki kiri”. Bintang Rigel terletak di rasi bintang Orion dan termasuk bintang paling terang di rasi bintang tersebut. Bintang Rigel dikenal sebagai bintang raksasa berwarna putih kebiruan yang indah. Bintang Rigel merupakan bintang paling terang ketujuh di langit malam hari. Selain itu, bintang Rigel juga mempunyai sistem bintang tiga yang terdiri dari supergiant biru bintang Rigel A dan dua pengikutnya yang mempunyai ukuran lebih kecil dan cahaya yang lebih redup.

Usia dari bintang Rigel diprediksi sekitar 10 juta tahun, bintang ini jauh lebih muda dari matahari yang berumur lebih dari 4 miliar tahun. Bintang Rigel diprediksi hidup sekitar 10 juta tahun lagi sebelum bintang ini kehabisan pasokan hidrogen di dalam intinya. Berbeda dengan matahari yang terus menerus membakar hidrogen di intinya, sehingga diprediksi bisa hidup selama 5 atau 6 miliar tahun lagi. Ukuran bintang Rigel diprediksi akan membesar menjadi supergiant merah dalam beberapa juta tahun ke depan, lalu bintang ini akan meledak menjadi supernova dan menjadi objek paling terang di langit malam setelah bulan.

Bintang Rigel mempunyai julukan sebagai Beta Orionis, yang berarti bintang paling terang kedua di rasi bintang Orion. Pemegang julukan Alpha Orionis adalah Bintang Betelgeuse. Meski menempati urutan sebagai Beta Orionis, pancaran cahaya dari bintang Rigel hampir selalu lebih terang daripada Alpha Orionis. Hal ini terjadi karena besaran kecerlangan bintang Rigel mencapai 0,18 mag yang lebih terang dari besaran magnitudo Betelgeuse yang hanya 0,42 mag. Hal ini menjadi anomali dalam rasi bintang Orion, karena bintang Rigel yang lebih terang justru disebut sebagai Beta Orionis bukan Alpha Orionis.

Pemberian julukan pada rasi bintang Orion dimulai pada era Johann Bayer. Pada saat itu pengamatan bintang hanya secara kasat mata dan belum seakurat serta secanggih seperti sekarang. Saat itu Johann Bayer mengelompokkan bintang Betelgeuse dan bintang Rigel dalam satu kelas magnitudo yang sama, yaitu kelas magnitudo 1 sebelum kedua bintang ini dilabeli. Hal ini dilakukan karena kecerlangan kedua bintang ini tidak memiliki perbedaan yang signifikan ketika diamati dengan mata telanjang. Alasan bintang Betelgeuse diberi label Alpha karena posisinya yang ada di bahu rasi Orion (sang pemburu), sedangkan bintang Rigel berada di kaki kiri sang pemburu sehingga bintang Betelgeuse diprediksi terbit lebih dahulu daripada bintang Rigel.

Jarak Bintang Rigel

Bintang supergiant biru ini memiliki jarak ke Bumi sekitar 850 tahun cahaya. Dengan kata lain, cahaya  dari bintang Rigel yang nampak di langit malam adalah cahaya bintang ini pada 850 tahun yang lalu. Cahaya dari bintang Rigel saat ini diperkirakan sebelum Columbus menemukan pinggiran benua Amerika Utara, yaitu dipancarkan sekitar 250 tahun yang lalu. Bintang Rigel merupakan bintang yang memiliki energi yang sangat besar, massa dari bintang Rigel mencapai 21 kali massa Matahari.

Bintang rigel sang maha raksasa berwarna putih kebiruan merupakan bintang yang lebih besar daripada matahari. Radius bintang Rigel yang lebih besar 78 kali dari matahari atau sekitar 54,250,000 km, menyebabkan bintang ini memiliki suhu permukaan sekitar 12.000 derajat celcius. Oleh karena itu, kita perlu bersyukur karena planet bumi dan planet di sistem tata surya kita lainya mengorbit pada matahari yang suhunya sekitar 5.500 derajat celcius. Selain itu, cahaya dari bintang Rigel sangat  terang, yaitu 40.000 kali lebih terang dari matahari. Oleh karena itu, jika peran matahari sebagai pusat tata surya digantikan oleh bintang Rigel, maka posisi Bumi harus berada lebih jauh 200 kali dari posisi saat ini agar bisa menjadi planet layak huni. Posisi tersebut setara dengan 5 kali jarak Matahari ke Pluto.

Total radiasi bintang Rigel bisa mencapai 66.000 kali lebih kuat dari matahari jika kita menghitung inframerah, ultraviolet dan sebagainya. Dan jika bintang Rigel ditempatkan di pusat tata surya kita, besaran diameter bintang Rigel akan mencapai orbit dari planet Merkurius.

Penemuan Bintang Rigel dan Cara Menemukannya

Penemuan bintang-bintang di alam semesta dimulai pada masa astronom China kisaran tahun 400-300 SM. Selanjutnya ditemukan peta bintang Dunhuang pada Dinasti Tang (618-907 M) yang memetakan 1345 bintang dan dikelompokkan dalam 257 asterisme. Kartografi langit mencapai masa kejayaan pada tahun 1600 – 1800 ketika pemetaan posisi bintang- dan planet diterapkan sistem koordinat yang cukup akurat.

Peta bintang pertama didunia dibuat oleh Johann Bayer di Augsburg, Jerman dan diterbitkan pada tahun 1603 bernama Uranometria Omnium Asterismorum.  Saat itu Johann Bayer memberikan figur mitologi sebagai gambaran dari rasi bintang. Selain itu, Johann Bayer juga menamai setiap bintang yang terdapat dalam rasi tersebut. Hal ini dilakukan agar mempermudah dalam mengenali sebuah obyek berdasarkan tingkat kecerlangannya. Bintang-bintang yang dikelompokkan akan diurutkan dan diberi nama berdasarkan urutan abjad Yunani yang dimulai dari label Alpha dan diikuti oleh nama Rasi Bintangnya.

Langkah untuk menemukan bintang Rigel adalah dengan menemukan rasi bintang Orion di langit malam arah selatan Selain itu, kamu juga bisa mencari tiga bintang sejajar di langit atas kepala saat menjelang tengah malam. Tiga bintang sejajar itu adalah bintang-bintang sabuk Orion, lalu tarik sebuah garis imajiner sekitar 90 derajat ke atas dari sabuk Orion dan kamu akan menemukan bintang Rigel yang berwarna kebiruan.

Nah itulah pembahasan mengenai bintang Rigel dan penjelasannya. Semoga artikel ini bermanfaat.

Recent Posts

5 Letusan Gunung Berapi Paling Dahsyat Di Indonesia

Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…

3 years ago

6 Letusan Gunung Berapi Paling Dahsyat Di Dunia

Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami  erupsi atau letusan. Setiap…

3 years ago

4 Gunung Indonesia Yang Bersalju

Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…

3 years ago

5 Gunung Yang Ada Di Tengah Laut

Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…

3 years ago

9 Gunung Paling Angker di Indonesia

Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…

3 years ago

Kenapa Warna Air Danau Kelimutu Berubah-Ubah?

Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…

3 years ago